Bismillahirahmanirrahim..
Assalamualaikum Wr.Wb
yang saya ucapkan kepada pengunjung blog saya yang insyAllah dalam lindungan
Allah Subhannallahuwatala. Pada kali ini saya akan membahas masalah
perekonomian yang terjadi di indonesia pada saat ini. Pada tahun 2017 APBN di
indonesia itu sangatlah berpengaruh terhadap semua elemen-elemen perekonomian
di Indonesia tentunya, saya mengambil contoh menurut data yang saya terima dari
tugas Perekonomian Indonesia bahwa angka tersebut telah menggambarkan keadaan
dan Target seperti apa nantinya pembangunan yang terjadi di indonesia pada
tahun 2017. Pada tahun 2017 ini menjadi tahun yang dimana sangat penuh
tantangan untuk perekonomian yang ada di indonesia, pastinya sudah sering kita
dengar dan melihat di televisi maupun media lainnya tentang berbagai masalah
perekonomian yang menggambarkan indonesia saat ini itu seperti apa keadaannya.
Menurut para ahli ekonomi yang ada di indonesia sudah seharusnya pemerintah
melakukan suatu kebijakan-kebijakan maupun strategi-strategi untuk mengatasi
perekonomian indonesia saat ini agar di tahun 2017 perekonomian indonesia dapat
lebih baik dari tahun sebelumnya. Misalnya kita ambil contoh masalah yang
terjadi di papua sana yaitu kasus perusahaan PT Freeport yang sangat merugikan
bagi pihak indonesia karena secara tidak langsung mereka menikmati hasil dari
kekayaan ataupun sumber daya alam milik indonesia dan merka juga yang menikmati
hasil dari usahanya, dampak negatif terhadap indonesia adalah kekayaan
indonesia terkuras dan nantinya akan cepat habis, maka dari itu menjadi masalah
yang sangat besar bagi indonesia yang sering dibicarakan di media berita apapun
itu. Pada Tahun ini akan menjadi penentu efisiensi kebijakan
tax amnesty yang telah dijalankan sejak tahun 2016, Apakah kebijakan tersebut
telah memberikan perngaruh yang signifikan ataukah justru tidak sesuai target
mengingat kebijakan tersebut akan berakhir pada Maret 2017 ini.
Perbandingan Angka atau
Perhitungan Target Pembangunan di Indonesia Di Tahun 2016 dan 2017
|
Pemerintah Indonesia
pastinya telah ada atau telah melakukan target-target perekonomian yang sudah
dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Di Tahun 2017, Pemerintah
memasang target pembangunan sebesar 5,6% pada pengangguran, 10,5% untuk
kemiskinan dan gini rasio sebesar 0,39%. Angka-angka ini mengalami sedikit
perubahan dari tahun sebelumnya yaitu pada Tahun 2016 pengangguran
sebesar 55-52%, kemiskinan sebesar 9,0 – 10 % dan gini rasio sebesar 0,4%.
Perubahan-perubahan ini bukan berarti terbebas dari tantangan ekonomi.
Kemiskinan yang ditargetkan sebesar 10% mengalami kenaikan dari tahun
sebelumnya dan jumlahnya masih cukup tinggi yakni sekitar 28 juta orang dimana
jumlah ini hampir sama dengan jumlah penduduk negara Malaysia. Nilai rasio gini
yang menujukkan penurunan dari tahun lalu (2016) terbilang cukup aman
karena masih berada pada posisi sedang dan tidak terlalu berbahaya, Namun hal
ini harus diturunkan karena ketimpangan yang semakin besar akan menghambat
target pertumbuhan ekonomi pada tahun ini. Ketimpangan pendapatan di Indonesia
ini terbilang cukup baik jika dibandingkan negara-negara ASEAN yang lain seperti
Thailand, Filiphina dan Malaysia.
Menurut dari data yang
kita tahu bahwa ketimpangan di Indonesia masih tidak terlalu berbahaya karena
masih pada level sedang, Namun Yang paling penting adalah dan yang harus di
perhatikan adalah inflasi.Dengan target inflasi sebesar 4,0% tahun 2017 ini,
Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan negara-negara ASEAN seperti
Singapura, Thaniland, Filiphina dan lain- lain yang kita tahu
angka inflasinya hanya mencapai 2,7% untuk negara Singapura dan Malaysia
yang berkisar pada angka minus 0,6 pada tahun 2016 lalu. Pada prinsipnya, angka
inflasi yang masih berada di bawah 10% seperti Indonesia ini tidak terlalu
berdampak yang signifikan pada Pertumbuhan Ekonomi.
Namun untuk pemerintah pun harus waspada terhadap hal ini karena dalam jangka panjang nilai inflasi ini mampu mengurangi pendapatan riil masyarakat sehingga daya belinya berkurang dan kegiatan konsumsi yang mempengaruhi PDB menjadi berkurang sehingga pertumbuhan ekonomi semakin turun. Jika kita membahas tentang inflasi, pasti ada faktor-faktor lain yang mempengaruhinya seperti harga minyak dunia. Pada Tahun 2017 ini, Harga minyak diperkirakan sebesar 45US$/Barel. Walaupun nilainya tidak terlalu tinggi jika dibanding tahun 2016 lalu yang pernah mencapai nilai 50US$/barel namun pemerintah harus mewaspadai harga minya dunia ini karena bukan tidak mungkin harga minyak dunia akan diikuti dengan kenaikan harga BBM dalam negeri. apabila harga BBM sudah mengalami kenaikan, bukan tidak mungkin akan diikuti dengan kenaikan harga-harga barang yang lain sehingga angka inflasi turut mengalami kenaikan.
Mungkin hanya sedikit
saja yang bisa saya ceritakan tentang masalah atau keaadaan dan target
pembangunan Perekonomian yang terjadi di Indonesia pada tahun 2016 dan di tahun
sekarang yaitu tahun 2017 selamat membaca tulisan yang sudah saya buat kurang
lebihnya saya mohon maaf atas kesalahan dalam penulisan,
Wassalamualaikum Wr.Wb
RAFID ADHI PRAMANA
PEREKONOMIAN INDONESIA / AE
155020101111023 / EKONOMI PEMBANGUNAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar